GAYA-GAYA PADA PERLOMBAAN TARIK TAMBANG
Perlombaan tarik tambang biasanya ikut meramaikan perayaan Kemerdekaan. Permainan ini terbagi atas 2 tim dengan jumlah pemain seimbang, dan setiap tim harus adu kekuatan dengan menarik masing-masing ujung tali sehingga salah satu tim maju ke garis batas. Tapi, tahukah kalian bahwa perlombaan tarik tambang dapat dijelaskan dari sudut pandang fisika?
Hmm...let’s check this out!
Sebelumnya, kita harus tahu dulu hukum-hukum NEWTON yang menjadi dasar pembahasan kita kali ini. Ialah Isaac Newton (1642-127) yang merumuskan ide Galileo tentang gaya. Galileo menyebutkan bahwa gaya diperlukan untuk mengubah gerak benda. Lalu, Newton mengatakan bahwa “jika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda adalah nol, maka benda akan tetap bergerak lurus beraturan atau diam” Hukum ini menjadi Hukum I Newton, dan dikenal dengan hukum kelembaman.
Hukum II Newton menyatakan bahwa “Percepatan benda yang ditimbulkan oleh gaya berbanding lurus dan searah dengan gaya dan berbanding terbalik dengan massa.” Hukum ini dapat dirumuskan sebagai berikut: F=m.a
Dengan:
F= Gaya
m = massa
a = percepatan
Hukum III Newton menyebutkan bahwa “jika benda pertama memberikan gaya ke benda ke-dua, maka benda ke-dua akan memberikan gaya yang sama namun berlawanan arah.” Hukum ini dikenal dengan hukem aksi-reaksi.
Lalu, apa hubungannya dengan lomba tarik tambang?
Seperti yang kita tahu, benda akan cenderung mempertahankan keadaan awalnya. Dalam tarik tambang, masing-masing pemain berusaha mempertahankan keadaannya agar tidak tertarik ke depan dengan cara mencondongkan / memiringkan badan ke belakang. Jika gaya yang diberikan lawan tidak lebih besar dari gaya kita, maka bisa dikatakan tidak ada gaya luar yang bekerja.Berarti, ini sesuai dengan hukum I Newton.
Biasanya, pemain tarik tambang dipilih yang bermassa besar. Hal ini sesuai dengan hukum II Newton bahwa semakin besar massa suatu benda, maka gaya yang dihasilkan juga besar. Karena massanya besar, kelembaman mereka juga besar, sehingga tidak mudah untuk tertarik ke arah lawan. Perlu diingat, jika akan bermain tarik tambang, para pemain jangan terpaku di satu titik. Karena jika memegang tali di satu titik, maka pemain akan membentuk sudut sehingga gaya yang dihasilkan menjadi lebih kecil. Sebaiknya, para pemain berbaris ke belakang.
Ketika pemain menarik tali (yang artinya memberikan aksi) , maka tali juga memberi gaya reaksi yang sama ke pemain. Pemain harus mencondongkan badan ke belakang agar dapat mengimbangi gaya tarik tali sehingga tidak terseret ke depan.
Gaya gesek juga bekerja antara tanah dan pemain dengan arah yang berlawanan. Gaya gesek dapat mengurangi percepatan benda.
Bagaimana dengan talinya?
Pada tali juga bekerja gaya tegangan tali. Ketika sebuah benda elastis dikenai gaya (dalam hal ini tali yang ditarik), maka akan terjadi tegangan. Bayangkan jika kedua tim mempunyai gaya masing-masing 980 N. Apakah gaya tegangan talinya= 2x980 = 1960 N?
Sesuai hukum III Newton, jika tim I menarik tali dengan gaya 980 N, maka tali akan memberi gaya 980 N. Tali akan menarik tim II dengan gaya 980 N juga. Maka, dapat disimpulkan bahwa gaya tegangan tali adalah tetap, yaitu 980 N. Jadi, tali menghantarkan gaya dari tim I ke tim II.
Nah, sudah tahu kan kalau ternyata fisika bisa dipelajari dengan mudah?
“bukan karena suatu hal itu mudah, lantas kita bisa mengerjakannya. Namun, karena kita yakin kita bisa, maka semua hal menjadi mudah.” ^_^
DAFTAR PUSTAKA
Huffman, Art.2001.Kartun Fisika.Jakarta.Gramedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar